Keris Jangkung Pamor Adeg Ngulit Semongko - Sragen Kab.

  • 751879.70 Rp.
  • Diterbitkan tanggal: May 14, 2024
    • Ende, East Nusa Tenggara, Indonesia

keris jangkung pamor adeg ngulit semongko


-foto asli, tanpa diedit
-Mohon dibaca dulu s.d selesai sebelum bertanya
-Mohon tidak menanyakan apa yang sudah tertulis di thread
-diutamakan yang datang kerumah
-mahar sudah net, kalo mau nego silahkan ketempat lain
-alamat : jenggrik rt6b kedawung, sragen, solo, jawatengah.
-Apabila Anda keberatan atau tidak Sependapat dengan keterangan di atas maka Silahkan di analisa sendiri Lewat media foto di atas.
-untuk keterangan lebih spesifik silahkan ditanyakan para ahli disekitar anda atau bisa ditanyakan kurator museum terdekat
senjata/pusaka tradisional adalah bagian dari budaya yang perlu kita rawat dan dilestarikan saja, tidak lebih. semoga kita terhindar dari menyekutukan tuhan.
-Semboyan kami tak ada gading yang tak retak
apabila ada kesalahan yang tidak berkenan silahkan hubungi kami.

keris jangkung pamor adeg ngulit semongko
keris luk 3 dapur jangkung
pamor adeg pada bilah, gonjonya ngulit semongko
warangka ladrang solo, pendok bunton

KERIS JANGKUNG Konon, pada awal pemerintahannya, Sultan Agung Hanyokrokusumo beberapa kali memesan keris dapur Jangkung. Juga pernah tercatat pada tahun 1984 dan 1985 Sri Sultan Hamengku Buwono IX pernah memesan dua bilah keris, salah satunya dapur Jangkung Mengku Negoro kepada mPu Djeno Harumbrojo. Tetapi sayangnya beliau keburu wafat sebelum keris selesai dibuat.

Dalam hal ini, Keris Luk 3 Dapur Jangkung bisa kita jadikan sebagai pengingat atas tugas kita (manusia) sebagai Pemimpin (Khalifah) di dunia. Dengan demikian, tugas untuk memberikan pengayoman dan perlindungan kepada seluruh makhluk Tuhan YME berada pada pundak manusia sebagai pemimpin di dunia.

Tetapi yang kerap muncul adalah bahwa manusia terlalu mendominasi atas segala kehidupan alam semesta, terutama di bumi. Seakan manusia ini adalah pelaku utama yang berdiri sendiri. Fokus utama perhatian khalayak hanya ada pada diri dan kebutuhan manusia itu sendiri tanpa mempertimbangkan bahwa dunia dan alam semesta ini sesungguhnya adalah sebuah jalinan kehidupan antar makhluk yang saling terkait dan mempengaruhi antara satu dengan lainnya. Disini menunjukkan bahwa fungsi Manusia sebagai Pengayom atau Pelindung telah bergeser menjadi Fungsi sebagai Penguasa. Fungsi dari Pengaturan berubah menjadi Pemilik.

Maka tak ayal lagi, yang terjadi adalah ketimpangan kehidupan alam semesta dimana manusia telah mendominasi atas alam semesta. Dan karena tidak mampu menjaga keseimbangan hidup alam semesta, maka yang terjadi adalah munculnya berbagai bencana, dari mulai banjir, tanah
longsor, gempa, lumpur panas yang meluap, sampai pada kerusuhan sosial dan politik.

Jadi marilah kita bersama-sama terus mengabarkan dan berjuang untuk kebaikan, demi terjaganya keseimbangan alam. Ini merupakan fungsi kita (manusia) sebagai Pengayom dan Penjaga bagi kehidupan di dunia, bukan merasa sebagai Pemilik. Karena sesungguhnya semua yang ada di Alam Raya ini adalah milik dan menjadi Kekuasaan Tuhan YMK.


08526845033

Wonogiri, Central Java




Tinggalkan komentar Anda (spam dan pesan ofensif akan dihapus)

Daftar terkait