Kuat Tekan Bata Ringan dan Bata Merah
Banyak orang beranggapan bahwa bata ringan dengan bobotnya yang ringan tidak mempunyai kekuatan, Kekuatiran jika dipasangan akan mudah roboh. Anggapan itu mungkin berdasarkan kebiasaan yang sudah lama menggunakan bata merah serta enggan untuk merubah kebiasaan tersebut.
Bata ringan dalam hal pengujian kekuatan dilakukan di laboratorium resmi seperti sucofindo ataupun pada laboratorium Institut Negeri dalam hal ini di Jawa Timur di ITS Surabaya.
Kekuatan bata ringan ditunjukka dalam satuan kuat tekan N/mm2.
Apa itu kuat tekan? Pengertian kuat tekan disini merupakan suatu kapasitas dari suatu material atau struktur suatu benda dalam menahan beban yang akan mengurangi ukurannya dengan kata lain besarnya beban per satuan luas, yang menyebabkan benda uji dapat hancur bila dibebani dengan gaya tekan tertentu, dalam sebuah pengujian biasanya menggunakan mesin untuk memberikan daya tekan tertentu.
Kuat tekan dinyatakan dalam satuan = N/mm2 atau Mpa ( Mega Pascal)
MPa = Mega Pascal ; 1 MPa = 1 N/mm2 = 10 kg/cm2
Berikut akan disampaikan perbandingan kuat tekan antara Bata Merah dengan Bata Ringan.
Spesifikasi batu merah
• Berat jenis kering (ρ) : 1500 kg/m3
• Berat jenis normal (ρ) : 2000 kg/m3
• Kuat tekan : 2,5 N/mm²
• Konduktifitas termis : 0,380 W/mK
• Tebal spesi : 20 – 30 mm
• Ketahanan terhadap api : 2 jam
Dari daftar diatas menunjukkan kuat tekan bata merah sebesar 2,5 N/mm2 atau 2 Mpa atau 25 kg/cm2, artinya bahwa bata merah akan hancur bila mendapatkan tekanan diatas 25 kg persatuan luas cm2 nya.
Spesifikasi Bata Ringan
• Berat jenis kering : 520 kg/m3
• Berat jenis normal : 650 kg/m3
• Kuat tekan : > 4,0 N/mm2
• Konduktifitas termis : 0,14 W/mK
• Tebal spesi : 3 mm
• Ketahanan terhadap api : 4 jam
Dari daftar diatas menunjukkan kuat tekan bata ringan sebesar >4 N/mm2 atau 4 Mpa atau 40 kg/cm2, artinya bahwa bata ringan akan hancur bila mendapatkan tekanan diatas 40 kg persatuan luas cm2 nya.
Bata merah bila mendapatkan tekanan sebesar 40 kg/cm2 akan mengalami patah atau rusak karena hanya mampu menahan gaya tekanan di angka 25 kg/cm2 sedangkan bata ringan masih mampu menahan gaya tekan sebesar 40 kg/cm2.
Dari perbandingan diatas menunjukkan bahwa bata ringan mempunyai kuat tekan yang lebih kuat dibandingkan dengan bata merah walaupun bata ringan memiliki bobot yang jauh lebih ringan dibandingkan dengan bata merah. Tiap-tiap merk bata ringan telah melalui uji lab serta mempunyai sertifikasi pengujian kuat tekan.
Dengan pengujian kuat tekan yang dihasilkan maka dapat membantah anggapan apakah bata ringan memiliki kekuatan padahal bobotnya lebih ringan dibandingkan dengan bata merah.
Bata ringan mempunyai bobot yang lebih ringan daripada bata merah bukan berarti tidak mempunyai kekuatan justru kuat tekan bata ringan lebih kuat daripada bata merah.
Jadi dengan data diatas maka tidak perlu lagi ada keraguan untuk memilih bata ringan sebagai material pasangan dinding karena terbukti mempunyai kuat tekan yang lebih kuat daripada bata merah walaupun memiliki bobot yang ringan jauh lebih ringan daripada bata merah.
Tentu saja untuk daerah-daerah yang terletak di pinggiran Jawa Timur atau pedesaan masih sangat diperlukan sosialisasi serta edukasi mengenai hal ini, tradisi serta kebiasaan yang telah turun temurun juga merupakan factor utama kenapa masih banyak yang beranggapan bahwa bata ringan yang memiliki bobot ringan tidak mempunyai kekuatan yang lebih baik daripada bata merah.
Dalam pengujian yang dapat dilakukan secara sederhana ambil contoh bata merah dan bata ringan lalu pukullah dengan menggunakan alat pukul seperti palu, pertama pukul dengan keras contoh bata merah setelah itu gentian contoh bata ringan dipukul dengan palu kemudian rasakan bedanya kekuatan kedua benda tersebut maka anda akan dapat mengetahui kuat tekan kedua jenis bata ini.
Dalam aplikasi pemasangan bata ringan untuk pasangan dinding bangunan agar lebih mempunyai kekuatan ikat terhadap struktur dapat dilakukan dengan memberikan angker berupa sebuah paku beton atau besi cor dengan panjang kurang lebih

08783027653